Selamat Datang Kawan dan Terima Kasih atas Kunjungannya

Kamis, 16 April 2020

Tips Pendampingan Belajar di Rumah

Belajar itu MUDAH
Akibat wabah Covid-19 menyebar di Indonesia, semua kegiatan yang berkaitan dengan mengumpulkan Orang dibatasi bahkan ditiadakan, termasuk kegiatan belajar di sekolah. 
Sebagai fasilitator belajar dari rumah, guru punya peran penting untuk ini. Guru wajib memberi pengalaman belajar yang bermakna untuk peserta didik.
Di kutip dari tulisan Tanoto Foundation membuat tips dan panduan guru bagi guru mendampingi siswa belajar dari rumah dengan bermakna. maka penulis menulis 3 hal atau tiga tips mendampingi belajar di rumah sesuai kondisi sekolah dan anak didik kami sebagai berikut:

Tips pertama, membuat kegiatan “Mengalami”
Ajak anak melakukan kegiatan atau mengamati sesuatu. Cukup gunakan alat dan bahan yang tersedia di rumah.

Ajak siswa eskplorasi lingkungan sekitar rumah seperti mengamati perubahan pada tanaman dalam jangka waktu tertentu. Guru juga bisa ajak siswa mengamati tayangan video di youtube atau televisi, lalu dibahas bersama. Apalagi pak menteri menghimbau menonton belajar di TVRI. Kegiatan tersebut paling tidak menghasilkan 2 hal pemikiran yaitu: 
Imajinatif: mendorong siswa berimajinasi. Misalnya, melukis cita-citanya, membuat cerita bergambar, atau menulis perasaannya dalam puisi.
Terbuka: menstimulasi siswa berpikir alternatif dan kreatif dengan memberi pertanyaan yang memungkinkan jawabannya lebih dari satu. Contoh, tugas menghitung ukuran benda-benda berbentuk lingkaran yang ada di dalam rumah.
Tips kedua adalah “Komunikasi”
Guru dan peserta didik dapat berinteraksi melalui media smartphone dalam beberapa aplikasi. Kondisi di sekolah penulis hanya bisa memungkinkan menggunakan aplikasi Whatsapp dan Media Blog ini.
Hasil karya anak didik seperti laporan pengamatan, percobaan, wawancara, puisi, gambar atau poster dari pembelajaran jarak jauh bisa dikumpulkan dalam bentuk foto, dan video, sehingga bisa dikirim melalui ragam fitur aplikasi smartphone sebagai alternatif komunikasi.
Nah, cara itu dapat melatih mereka mengungkap gagasan dan percaya diri menyajikan karya mereka. Sehingga mereka pun jadi dapat tertantang untuk memiliki inisiatif sendiri, tanpa diminta guru. 
Tips terakhir, yakni “Refleksi”
Refleksi mengacu pada evaluasi proses belajar. Refleksi melibatkan guru dan peserta didik yang bisa dilakukan seperti berikut.
  • Guru dan anak didik melihat kembali pengalaman belajar sebagai bahan evaluasi agar lebih baik di kemudian hari.
  • Guru dapat memandu peserta didik melakukan refleksi sendiri. Ini bisa dilakukan dengan membuka ruang tanya jawab untuk melihat kesulitan dan usul dari peserta didik dari proses belajar.
  • Guru juga dapat melibatkan orangtua dalam refleksi dengan meminta saran dan tanggapannya untuk perbaikan ke depannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar